Titis peluh tak pernah jemu, Mendidik semua setiap waktu; Selamat Hari Guru untukmu, Jasamu dikenang setiap waktu.
Kami daripada SPMNETIC LEADERS 2025 ingin merakamkan setinggi-tinggi penghargaan dan ucapan Selamat Hari Guru 2025 kepada semua guru yang telah menjadi obor penerang dalam kehidupan kami.
Terima kasih atas segala tunjuk ajar, bimbingan, dan pengorbanan yang tidak ternilai. Cikgu bukan hanya mengajar, tetapi membentuk hati dan jiwa kami menjadi insan berguna.
Semoga setiap langkah cikgu dipenuhi keberkatan, kebahagiaan dan kejayaan. Kami mendoakan agar cikgu terus diberikan kekuatan dan kesihatan untuk terus menyinari dunia pendidikan.
Titis peluh tak pernah jemu, Mendidik semua setiap waktu; Selamat Hari Guru untukmu, Jasamu dikenang setiap waktu.
Kami daripada SPMNETIC LEADERS 2025 ingin merakamkan setinggi-tinggi penghargaan dan ucapan Selamat Hari Guru 2025 kepada semua guru yang telah menjadi obor penerang dalam kehidupan kami.
Terima kasih atas segala tunjuk ajar, bimbingan, dan pengorbanan yang tidak ternilai. Cikgu bukan hanya mengajar, tetapi membentuk hati dan jiwa kami menjadi insan berguna.
Semoga setiap langkah cikgu dipenuhi keberkatan, kebahagiaan dan kejayaan. Kami mendoakan agar cikgu terus diberikan kekuatan dan kesihatan untuk terus menyinari dunia pendidikan.
Some messages aren’t supposed to last forever. There are some Telegram groups and conversations where it’s best if messages are automatically deleted in a day or a week. Here’s how to auto-delete messages in any Telegram chat. You can enable the auto-delete feature on a per-chat basis. It works for both one-on-one conversations and group chats. Previously, you needed to use the Secret Chat feature to automatically delete messages after a set time. At the time of writing, you can choose to automatically delete messages after a day or a week. Telegram starts the timer once they are sent, not after they are read. This won’t affect the messages that were sent before enabling the feature.
Telegram Gives Up On Crypto Blockchain Project
Durov said on his Telegram channel today that the two and a half year blockchain and crypto project has been put to sleep. Ironically, after leaving Russia because the government wanted his encryption keys to his social media firm, Durov’s cryptocurrency idea lost steam because of a U.S. court. “The technology we created allowed for an open, free, decentralized exchange of value and ideas. TON had the potential to revolutionize how people store and transfer funds and information,” he wrote on his channel. “Unfortunately, a U.S. court stopped TON from happening.”